Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yng mmusatkan prhatiannya pda upaya pembrsihan aspek batiniah manusia yng dpt mnghidupkan kegairahan akhlak yng mulia. Jadi sebagai ilmu sejak awal tasawuf mmang tdak bisa dilepaskan dari tazkiyah al-nafs (pnjernihan jiwa).
Upaya inilah yng kemudian diteorisasikan dlm tahapan-tahapan pngendalian diri dan disiplin-disiplin trtentu dari satu tahap ke tahap brikutnya sehingga sampai pda suatu tingkatan (maqam) spiritualitas yng diistilahkan oleh kalangan sufi sebagai syuhud (prsaksian), wajd (prjumpaan), atau fana’ (pniadaan diri).
Dngan hati yng jernih, mnurut prspektif sufistik seseorg diprcaya akan dpt mngikhlaskan amal pribadatannya dan mmelihara prilaku hidupnya kerana mampu merasakan kedekatan dngan Allah yng senantiasa mngawasi stiap langkah prbuatannya. Tasawuf secara sederhana dpt diartikan sebagai usaha untuk mnyucikan jiwa sesuci mungkin dlm usaha mndekatkan diri kepda Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dlm kehidupan.
Tasawuf para sahabat bukanlah pola ketasawufan yng mnghendaki kasyf al-hijab (pnyingkapan tabir antara Tuhan dngan makhluk) atau hal-hal sejenisnya yng diburu oleh para sufi di masa belakangan. Corak sufisme yng mreka tunjukkan adlah ittiba’ dan iqtida’ (kesetiaan mneladani) prilaku hidup Nabi.
Islam sekalipun mngajarkan tentang ketaqwaan, qana’ah, keutamaan akhlak dan juga keadilan, tetapi sama sekali tdak prnah mngajarkan hidup kerahiban, prtapaan atau uzlah sebagaimana akrab dlm tradisi mistisisme agama-agama lainnya.
Tasawuf pda mulanya adlah bagian dari ajaran zuhd dlm islam. Yaitu lebih brkonsentrasi dlm pndekatan diri kepda Allah SWT dngan ketaatan dan ibadah. Semakin jauh dari zaman Rasul SAW semakin banyak aliran-aliran tasawuf brkembang.
Dari prbdaan tatacara yng digunakan oleh masing-masing aliran itu tasawuf mnjadi istilah yng trpisah dari ajaran zuhud. Kerana tasawuf tlah mnjadi aliran yng mmiliki makna khusus sebab kekhususan praktek ajaran yng ditempuhnya.
- Baca Juga : Tanda-tanda Wali Allah
Ada tiga unsur dlm diri manusia yaitu: ruh, akal, dan jasad. Kemulian manusia dibanding dngan makhluk lainnya adlah kerana manusia mmiliki unsur ruh ilahi. Ruh yng dinisbahkan kepda Allah. SWT. Ruh Ilahi inilah yng mnjadikan manusia mmiliki sisi kehidupan rohani yng dpt diistilahkan dngan makna tasawuf. Dimana kecondongan ini juga dimiliki oleh semua manusia dlm stiap agama.
Kerana prasaan itu merupakan fitrah manusia. Secara umum dpt juga kita ibaratkan makna tasawuf dngan filsafat kehidupan dan metode khusus sebagai jalan manusia untuk mncapai akhlak sempurna, mnyingkap hakikat dan kebahagiaan jiwa.
Adapun inti dari tasawuf sendiri ialah tekun bribadah, mnjauhi kemewahan dunia dan mngasingkan diri dari manusia untuk bribadah sebagaimana para sahabat dan ulama trdahulu melakukannya. Nabi SAW sendiri secara sufistic tlah mmiliki prilaku sufi sejak dlm kehidupannya, seprti dlm prilaku atau pribadi beliau, pristiwa dlm hidup, ibadah. Sebelum mnjadi Rasul, beliau sering brkholwat di gua hira dngan brdzikir, brtafakur untuk mndekatkan diri kepda Alloh SWT.
ASAL-USUL KATA TASAWUF
Al-Qusyairi di dlm Al- Risalah al-Qusyairiyyah, mngatakan bahwa para generasi prtama ( sahabat ) dan sesudahnya (tabi’in ) mreka lebih mnyukai dan merasakannya sebagai pnghormatan apabila mreka disebut sebagai sahabat. Pda saat itu istilah-istilah seprti ‘abid, zahid dan sufi belumlah dikenal dan belum populer bila dibandingkan dngan masa setlahnya.
Dngan demikian, istilah-istilah seprti ‘abid, zahid dan kemudian sufi, yng digunakan untuk para ahli ibadah, baru dikenal setlah generasi sahabat dan tabi’in ini. Tentang asal kata Tasawwuf, yng brasal dari kata sufi, trdpt bebrapa pndpt yng brbda.
Diantaranya ada yng mnganggap bahwa secara lahiriah sebutan trsebut hanya semacam gelar, sebab dlm bahasa Arab tdak trdpt akar katanya. Mnurut sejarah, org yng prtama mmakai kata sufi adlah seorg zahid atau asketik brnama Abu Hasyim Al-kufi di Irak. Trdpt lima teori mngenai asal kata sufi, teori-teori brikut selalu dikemukakan oleh para pnulis tasawuf, yaitu :
1) Kata Tasawwuf adlah bahasa Arab dari kata suf yng artinya bulu domba. Org sufi biasanya mmakai pakaian dari bulu domba yng kasar sebagai lambang kesederhanaan dan kesucian. Dlm sejarah disebutkan, bahwa org yng prtama kali mnggunakan kata sufi adlah seorg zahid yng brnama Abu Hasyim Al-Kufi di Irak (wafat tahun 150H).
2) Ahl Al-Suffah, (أهل الصفة) yaitu org-org yng ikut hijrah dngan Nabi dari Mekkah ke Medinah yng kerana kehilangan harta, mreka brada dlm keadaan miskin dan tak mmiliki apa-apa. Mreka tinggal di serambi Mesjid Nabi dan tidur di atas batu dngan mmakai pelana sebagai bantal. Pelana disebut suffah. Walaupun hidup miskin, Ahl Suffah brhati baik dan mulia.
Kemudian yang menjadi gaya hidup mreka tdak mmntingkan keduniaan yng brsifat matri, tetapi mmntingkan keakhiratan yng brsifat rohani. Mreka miskin harta, tetapi kaya budi yng mulia. Itulah sifat-sifat kaum sufi.
3) Shafi ( صافي) yaitu suci. Org-org sufi adlah org-org yng mnsucikan dirinya dari hal-hal yng brsifat keduniawian dan mreka lakukan melalui latihan yng brat dan lama. Dngan demikian mreka adlah org-org yng disucikan.
4) Sophia, brasal dari bahasa Yunani, yng artinya hikmah atau filsafat. Jalan yng ditempuh oleh org-org sufi mmiliki kesamaan dngan cara yng ditempuh oleh para filosof. Mreka sama-sama mncari kebenaran yng brawal dari keraguan dan ketdakpuasan.
5) Saf ( صف) Sebagaimana halnya org yng shalat pda saf prtama mndpt kemuliaan dan pahala yng utama, demikian pula org-org sufi dimuliakan Allah dan mndpt pahala, kerana dlm shalat jamaah mreka mngambil saf yng prtama.
PNGERTIAN TASAWUF
Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yng mmusatkan prhatiannya pda upaya pembrsihan aspek batiniah manusia yng dpt mnghidupkan kegairahan akhlak yng mulia. Jadi sebagai ilmu sejak awal tasawuf mmang tdak bisa dilepaskan dari pnjernihan jiwa.
Upaya inilah yng kemudian diteorisasikan dlm tahapan-tahapan pngendalian diri dan disiplin-disiplin trtentu dari satu tahap ke tahap brikutnya sehingga sampai pda suatu tingkatan (maqam) spiritualitas yng diistilahkan oleh kalangan sufi sebagai syuhud (prsaksian), wajd (prjumpaan), atau fana’ (pniadaan diri).
Dngan hati yng jernih, mnurut prspektif sufistik seseorg diprcaya akan dpt mngikhlaskan amal pribadatannya dan mmelihara prilaku hidupnya kerana mampu merasakan kedekatan dngan Allah yng senantiasa mngawasi stiap langkah prbuatannya. Jadi pda intinya, pngertian tasawuf merujuk pda dua hal:
(1) pnyucian jiwa (tazkiyatun-nafs) dan (2) pndekatan diri (muraqabah) kepda Allah.
Tasawuf secara sederhana dpt diartikan sebagai usaha untuk mnsucikan jiwa sesuci mungkin dlm usaha mndekatkan diri kepda Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dlm kehidupan.
Islam sekalipun mngajarkan tentang ketaqwaan, qana’ah, keutamaan akhlak dan juga keadilan, tetapi sama sekali tdak prnah mngajarkan hidup kerahiban, prtapaan atau uzlah sebagaimana akrab dlm tradisi mistisisme agama-agama lainnya. Jadi, orientasi fundamntal dlm prilaku sufistik generasi salaf adlah istiqamah mnunaikan petunjuk agama dlm bingkai ittiba’, dan bukannya mncari karomah atau kelebihan-kelebihan supranatural.
SUMBR AJARANNYA
Di dlm al-Qur’an banyak ditemui ayat-ayat yng mndorong manusia mmikirkan alam raya ini, dngan brpikir akan nampak keindahannya dan keindahan pncipta dan dngan demikian akan tumbuh rasa cinta yng mndlm trhadap pncipta. Di antaranya dlm firman Allah:
Artinya, “sesungguhnya dlm pnciptaan langit dan bumi dan silih brgantinya malam dan siang trdpt tanda-tanda bagi org-org yng brakal ”(S. Ali Imran 190).
Demikian juga sekian banyak ayat yng mmbrikan contoh akhlak mulia dan akhlak yng buruk, melalui cerita umat-umat yng lampau, atau melalui larangan dan printah. Demikian pula manusia selalu didorong bramal saleh dan mngendalikan nafsu keinginannya dan dlm kemampuan mngendalikan nafsu keinginan trletak kebruntungan hidup. Allah brfirman:
ونفس وما سواها فألهمها فجورها وتقواها قد أفلح من ذكاها وقد خاب من دساها
Artinya “Dan jiwa serta pnyempurnaannya (pnciptaannya). Maka Allah mngilhamkan kepda jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya bruntunglah org yng mnsucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah org yng mngotorinya” (S. Asy-Syams 7-10)
Contoh kehidupan shufi banyak pula ditemui dlm kehidupan Rasulullah sehari-hari, yng pnuh dngan pnderitaan dan waktunya dihabiskan untuk bribadah dan brbakti kepda manusia. Sebelum ia diangkat mnjadi Rasul, ia sering melakukan tahannus (khalwat) di gua Hira di Jabal Nur untuk mmohon petunjuk. Usman bin Affan meskipun trmasuk org yng kaya yng mndpt kelapangan rezeki dari Allah, namun dlm kehidupannya sehari-hari juga sangat sederhana.
Di kala ia brada di rumah, kitab suci al-Qur’an selalu di tangannya, pda malam hari ia selalu mnelaah isi al-Qur’an dan kadang kala sampai larut malam dan ketika ia tewas dibunuh oleh para pembrontak al-Qur’an masih brada di tangannya. Kerana itu, org shufi brpndpt ada hal-hal yng prlu disembunyikan sebagai rahasia dlm ilmu tasawuf dan ajaran-ajaran yng seprti itu tdak boleh dibebrkan kepda org lain kecuali kepda org yng dianggap layak mnerimanya.
Mreka brlandaskan ucapan Abu Hurairah yng diriwayatkan oleh Bukhari yng katanya: “Aku proleh dari Rasulullah dua bejana ilmu pngetahuan, satu di antaranya yng kusampaikan kepda org lain, dan yng satu lagi tdak kusampaikan dan kalau kusampaikan juga niscaya leherku akan dipnggal”.
MUNCULNYA TASAWUF
Timbulnya tasawuf dlm islam tdak bisa dipisahkan dngan kelahiran islam itu sendiri, yaitu semnjak Muhammad diutus mnjadi Rasul untuk segenap umat manusia dan alam semesta. Fakta sejarah mnunjukan bahwa pribadi Muhammad sebelum diangkat mnjadi Rasul tlah brulang kali melakukan tahanuts dan khalawat di gua Hira’ disamping untuk mngasingkan diri dari masyarakat kota Mekkah yng sedang mabuk mmprturutkan hawa nafsu keduniaan.
Di sisi lain Muhammad juga brusaha mncari jalan untuk mmbrsihkan hati dan mnsucikan noda- noda yng mnghinggapi masyarakat pda masa itu. Tahanuts dan khalawat yng dilakukan Muhammad SAW brtujuan untuk mncari ketenagan jiwa dan kebrhasilan hati dlm mnempuh liku- liku probelma kehidupan yng braneka ragam , brusaha untuk mmproleh petunjuk dan hidayah serta mncari hakikat kebenaran , dlm situasi yng demikianlah Muhammad mnerima Wahyu dari Allah SWT, yng brisi ajaran- ajaran dan praturan- praturan sebagai pedoman dlm mncapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.
Dlm sejarah islam sebelum munculnya aliran tasawuf, trlebih dahulu muncul aliran zuhud pda akhir abad ke I (prmulaan abad ke II). Pda abad I Hijriyah lahirlah Hasan Basri seorg zahid prtama yng trmashur dlm sejarah tasawuf. Beliau lahir di Mekkah tahun 642 M, dan mninggal di Basrah tahun 728M. ajaran Hasan Basri yng prtama adlah Khauf dan Rajah’ mmprtebal takut dan harap kepda Tuhan, setlah itu muncul guru- guru yng lain, yng dinamakan qari’ , mngadakan gerakan pembaharuan hidup kerohanian di kalangan umat muslim.
Sebenarnya bibit tasawuf sudah ada sejak itu, garis- garis mngenai tariq atau jalan bribadah sudah kelihatan disusun, dlm ajaran- ajaran yng dikemukakan disana sini sudah mulai mngurangi makna (ju’), mnjauhkan diri dari keramaian dunia ( zuhud ).
Abu al- Wafa mnyimpulkan, bahwa zuhud islam pda abad I dan II Hijriyah mmpunyai karaktr sebagai brikut:
Mnjaukan diri dari dunia mnuju akhirat yng brakar pda nas agama , yng dilator belakangi oleh sosipolitik, coraknya brsifat sederhana, praktis( belum brwujud dlm sistematika dan teori trtentu ), tujuanya untuk mningkatkan moral.
Masih brsifat praktis, dan para pndirinya tdak mnaruh prhatian untuk mnyusun prinsip- prinsip teoritis atas kezuhudannya itu. Semntara sarana- saranapraktisnya adlah hidup dlm ketenangan dan kesederhanaan secara pnuh, sedikit makan maupun minum, banyak bribadah dan mngingat Allah SWT. Dan brlebih- lebihan dlm merasa brdosa, tunduk mutlak kepda kehendak Nya., dan brserah diri kepda Nya. Dngan demikian tasawuf pda masa itu mngarah pda tujuan moral.
Motif zuhudnya ialah rasa takut yaitu rasa takut, yaitu rasa takut yng muncul dari landasan amal keagamaan secara sungguh- sungguh. Semntara pda akhir abad II Hijriyah, ditangan Rabi’ah al- Adawiyah muncul motif rasa cinta, yng bebas dari rasa takut trhadap adhab- Nya maupun harapan trhadap pahala Nya. Hal ini dicerminkan lewat pnyucian diri dan abstraksinya dlm hubungan antara manusia dngan Tuhan.
Ahkir abad II Hijriyah, sebagian zahid, khususnyadi Khurasan, dan Rabi’ah al- Adawiyah ditandai kedlman mmbuat analisa, yng bias dipandang sebagai masa pndahuluan tasawuf, atau cikal bakal para pndiri tasawuf falsafati abad ke- III dan IV Hijriyah. Abu al- Wafa lebih sepndpt kalau mreka dinamakan zahid, qari’, dan nasik (bukan sufi) (Abu alo- Wafa, 1970). Sejalan dngan pemikiran ini, sebelum Abu al- Wafa, al- Qusyairi tdak mmasukkan Hasan al- Basri dan Rabi’ah al-Adawiyyah dlm deretan guru tasawuf.
Sedangkan zuhud mnurut para ahli sejarah tasawuf adlah fase yng mndahului tasawuf. Mnurut Harun Nasution, station yng trpnting bagi seorg calon sufi ialah zuhd yaitu keadaan mninggalkan dunia dan hidup kematrian. Sebelum mnjadi sufi, seorg calon harus trlebih dahulu mnjadi zahid. Sesudah mnjadi zahid, barulah ia mningkat mnjadi sufi. Dngan demikian tiap sufi ialah zahid, tetapi sebaliknya tdak stiap zahid merupakan sufi
Secara etimologis, zuhud brarti raghaba ‘ansyai’in wa tarakahu, artinya tdak trtarik trhadap sesuatu dan mninggalkannya. Zahada fi al-dunya, brarti mngosongkan diri dari kesenangan dunia untuk ibadah[2].
Brbicara tentang arti zuhud secara trminologis mnurut Prof. Dr. Amin Syukur, tdak bisa dilepaskan dari dua hal. Prtama, zuhud sebagai bagian yng tak trpisahkan dari tasawuf. Kedua, zuhud sebagai moral (akhlak) Islam dan gerakan protes.
Apabila tasawuf diartikan adanya kesadaran dan komunikasi langsung antara manusia dngan Tuhan sebagai prwujudan ihsan, maka zuhud merupakan suatu station (maqam) mnuju trcapainya “prjumpaan” atau ma’rifat kepda-Nya. Dlm posisi ini mnurut A. Mukti Ali, zuhud brarti mnghindar dari brkehendak trhadap hal – hal yng brsifat duniawi atau ma siwa Allah. Brkaitan dngan ini al-Hakim Hasan mnjelaskan bahwa zuhud adlah “brpaling dari dunia dan mnghadapkan diri untuk bribadah melatih dan mndidik jiwa, dan mmerangi kesenangannya dngan semedi (khalwat), brkelana, puasa, mngurangi makan dan mmprbanyak dzikir”.
Jadi zuhud merupakan hal yng tdak bisa trpisahkan dngan tasawuf sebagai seorg zahid yng mnjauhkan diri dari kelezatan duniaserta mngingkarinya serta lebih mngutamakan kehidupan yng kekal dngan mndekatkan diri untuk supaya trcapai keridhoan dan makrifat prjumpaan dngan-Nya. Hal ini agar lebih mndekatkan diri sebagai makhluk dngan Kholik sehingga dpt meraih keuntungan akhirat.
Kedua, zuhud sebagai moral (akhlak) Islam, dan gerakan protes yaitu sikap hidup yng seharusnya dilakukan oleh seorg muslim dlm mnatap dunia fana ini. Dunia dipandang sebagai sarana ibadah dan untuk meraih keridlaan Allah swt., bukan tujuan tujuan hidup, dan di sadari bahwa mncintai dunia akan mmbawa sifat – sifat mazmumah (trcela). Keadaan seprti ini tlah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Zuhud disini mngandung makna tdak brbangga atas kemewahan dunia dan tdak mmbuat ingkar trhadap Allah SWT serta tetap brusaha bekerja. Hal ini hanyalah sebagai sarana ibadah meraih keridhoan-Nya, bukan sebagai tujuan akhir hidup.
Sifat zuhud inilah yng mnjadi salah satu akibat suatu pristiwa dan lanjutan munculnya tasawuf, yaitu sebagai reaksi kaum muslimin trhadap sistem social politik dan ekonomi di kalangan islam sendiri. Ketika islam mulai trsebar ke brbagai pnjuru dunia, setlah tempo sahabat (zaman tabiin abad ke I dan II) baik pda masa Kholifah maupun masa daulah-daulah setlahnya banyak trjadi prtikaian politik ataupun kemakmuran satu pihak, sudah mulai beubah kondisinya dari masa sebelumnya.
Sehingga mnimbulkan pula peprangan saudara antara Ali bin Abi Tholib dngan Mu’awiyah yng brmula fitnah pda Utsman bin Affan. Dngan adanya pristiwa trsebut mmbuat masyarakat dan ulama tdak ingin trlibat trhadap prgolakan yng ada serta tdak mau kemewahan dunia.
Mreka lebih mmilih untuk mngasingkan diri agar bisa mngembalikan kondisi lingkungan kehidupan islam seprti dahulu, yaitu seprti masa Nabi SAW, para sahabat serta para pngikutnya yng sesuai dngan brlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadist pda jalan yng benar mnuju Rabb Yng Maha Esa.
Pda masa Bani Umayyah sistem pemerintahan brubah mnjadi monarki sehingga bebas brbuat kezaliman (trlebih kepda lawan politiknya yaitu Syiah). Sampai trbunuhlah Husen bin Ali di Karbala dngan kekejaman Bani Umayah, sehingga pnduduk Kufah mnyesal mndukung pihak yng melawan Husein.
Kemudian kelompok ini brnama Tawwabun yng dipimpin Mukhtar bin Ubaid as-Saqafi untuk mmbrsihkan diri serta bribadah. Demikian pula dari segi social yng brmewah-mewahan jauh dari seprti zaman Nabi SAW. Kholifah Yazid yng dikenal pemabuk mmbuat kaum muslimin merasa brkewajiban mnyeru hidup zuhud, sederhana, saleh dan tdak trjebak hawa nafsu seta kembali melirik pda kesederhanaan kehidupan Nabi SAW dan para sahabatbya. Saat itulah kehidupan zuhud mnyebar luas di maaasyarakat pda abad-abad prtama dan kedua hijriyah dngan brbagai aliran, seprti :madinah, Bashrah, Kuffah, Mesir
Posting Komentar
Posting Komentar