-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Makna Pembaharuan Islam (Tajdid)

Posting Komentar
Makna Pembaharuan Islam (Tajdid) | Banyak hal yang terjadi dimasa lalu dan sebagiannya merupakan Latar Belakang Modernisasi Dalam Pembaharuan Islam Di Dunia. Dari sini Islam mulai bangkit dan kembali mengambil bagian dalam memajukan peradaban kehidupan manusia dimasa modern ini.

Yuk kita bahas : apa sih yang dimaksud dengan Pembaharuan Islam Ini?

Makna Pembaharuan Islam (Tajdid)

Gerakan pembaharuan Islam merupakan sebuah upaya untuk menyesuaikan (kontekstualisasi) ajaran Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 

Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan dikenal dengan istilah tajdîd. kemudian makna tajid  Secara harfiah berarti pembaharuan atau membarukan sesuatu, dan pelakunya disebut dengan mujaddid.

Tradisi pembaharuan dalam Islam sebenarnya merupakan hal yant telah berlangsung lama semenjak masa-masa awal sejarah Islam dimulai. Karena dalam perjalanan perkembangan Islam setiap kali terjadi masalah baru yang belum ada ketentuan hukum sebelumnya, maka kaum muslim segera akan mencari jawabannya (ber-ijtihad) melalui metode ijma’, qiyas dan sebagainya dengan tetap merujuk pada al-Qur’an dan al-hadits sebagai induk utamanya.

Hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw yang mengisyaratkan akan selalu datang orang hebat yang akan memperbaiki keadaan kehidupan beragama disetiap zaman;
“sesungguhnya Allah akan mengutus kepada umat ini (Islam) pada permulaan setiap abad orang­orang yang akan memperbaiki (memperbaharui) agamanya” (HR. Imam Abu Dawud). 
Namun kendati tajdid sudah sejak lama muncul, istilah ini baru populer pada awal abad ke-18 M, tepatnya setelah munculnya gerakan pemikiran dan gerakan pembaharuan Islam di negara Mesir, yang merupakan imbas dari persinggungan politik dan intelektual antara Islam dengan dunia Barat.

Gerakan pembaharuan dalam Islam, yang oleh beberapa pakar disebut juga gerakan modernisasi atau gerakan reformasi Islam, adalah gerakan yang dilakukan untuk menyesuaikan ajaran Islam dengan tatanan dunia baru yang merupkan dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang dimotori oleh dunia barat.

Dengan pembaharuan Tatanan Islam itu para pemimpin Islam berharap bisa membebaskan umat Islam dari ketertinggalan, bahkan lebih dari pada itu, umat Islam dapat mencapai kemajuan yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Dengan kata lain, istilah modernisasi Islam dapat diartikan sebagai sebuah transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik, dengan harapan akan tercapainya sebuah kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur, khususnya dikalangan umat Islam.

Dengan demikian, pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi, atau menambahi teks al-Qur’an maupun al-hadits, melainkan hanya sebagai proses untuk menyesuaikan pemahaman atas keduanya dalam menjawab tantangan zaman yang senantiasa berubah dan terus bergerak ke arah perkembangan.

Hal ini, menurut para tokoh pembaharuan Islam, dikarenakan terjadinya kesenjangan antara yang dikehendaki al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Oleh karenanya diperlukan upaya pembaharuan dalam pemikiran dan keagamaan masyarakat sehingga dapat sejalan dengan spirit alQur’an dan as-Sunnah.

Maka dengan demikian, pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat Islam agar sejalan dengan semangat al-Qur’an dan asSunnah sebagaimana dicontohkan ulama salafus shalih terdahulu serta menciptakan hal baru yang lebih baik dan bisa dijadikan sebagai landasan untuk perkembangan dimasa depan.

Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia Islam timbul terutama karena adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX mulai menyadari bahwa mereka telah mengalami kemunduran dibandingankan dunia Barat yang pada saat itu mulai menemukan titik kemajuan peradaban.

Sebelum periode modern, hubungan atau kontak antara Islam dan Barat sebenarnya sudah terjadi, terlebih antara Kerajaan Utsmani (yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa) dengan beberapa negara Barat. Namun kontak dengan kebudayaan Barat ini semakin intens saat jatuhnya kekuatan Mesir oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis, disusul dengan imperialisasi Barat terhadap negara-negara muslim lainnya. Kondisi itu akhirnya membuka pemikiran pemuka-pemuka intelektual dan pemerintahan Islam di Mesir untuk segera mengadakan upaya-upaya pembaharuan.

Dari penjelasan diatas kita bisa menarik pelajaran bahwa:

  • Pembaharuan didunia Islam merupakan bagian yang mempengaruhi perkembangan islam
  • Pembaharuan didunia Islam bertujuan menjaga nilai-nilai keislaman agar tetap terjaga disetiap zaman
  • Pembaharuan Islam selalu dipengaruhi oleh banyak fator, namun bila diringkas faktor pendorong terjadinya pembaharuan adalah keadan di internal dan eksternal umat Islam
  • Pembaharuan Islam bukan membarukan Islam secara kontekstual tetapi menyesuaikan tatanan kehidupan yang bernilai Islam dengan kehidupan yang terus bergerak kearah perkembangan dan kemajuan.
Seomoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi dan menambah pengetahuan bagi Anda yang kebetulan lewat disini. Terimakasih
Asep Rois
Informasi yang disampaikan dalam setiap postingan di blog ini memiliki kemungkinan untuk keliru dari yang sebenarnya. Sebaiknya lakukan koreksi sebelum mengambil isinya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter