Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Imperialisme Barat

Umat Islam pernah terjangkiti kejumudan dan Inilah Yang Melatar Belakangi Sejarah Pembaharuan (Modernisasi) Islam Di Dunia muncul hingga merubah keadaan ke arah yang lebih baik hingga saat ini.

Pasang surut kehidupan, inilah kata kunci yang paling bijak untuk menyikapi kenyataan bahwa umat muslim pernah tertinggal dibelakang oleh peradaban bangsa lain. Namun, mau belajar dari masa lalu adalah sikap terbaik untuk menciptakan kemajuan dimasa yang akan datang dengan tidak mengulangi kesalahan masa lalu.

"Lihatlah apa yang sudah berlalu untuk kemajuan dihari esok"

Di antara hal-hal yang mendorong lahirnya gerakan pembaharuan dan modernisasi Islam di dunia adalah:

1. Maraknya sifat jumud menghinggapi umat Islam
2. Persatuan yang terpecah dikalangan umat Islam
3. Adanya kontak dengan dunia luar Islam
4. Berkurangnya peran agama dalam mengelola kehidupan

1. Maraknya sifat jumud menghinggapi umat Islam

Adanya sifat jumud (stagnan) yang menyerang pemikitan umat Islam telah membuat umat Islam hampir berhenti berpikir dan berusaha. Selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir (berijtihad) maka mereka tidak mungkin mengalami kemajuan.

Kemajuan masyarakat hanya akan bisa tercapai melalui pengkajian ilmu pengetahuan yang terus menerus untuk kemudian diaplikasikan dalam teknologi terapan dan dalam kehidupan sosial yang nyata untuk mendorong kemajuan masyarakat.

Untuk itulah maka perlu diadakan upaya pembaharuan dengan menghapus sikap jumud dikalangan umat Islam serta menggerakkan kembali tradisi ijtihad yang sebenarnya sudah menjadi ciri utama yang dimiliki umat Islam.

2. Persatuan yang terpecah dikalangan umat Islam

Persatuan di kalangan umat Islam mulai terpecah belah semenjak kejatuhan konstantinofel. Terlebih setelah keberhasilan para imperium barat menguasai berbagai wilayah umat Islam. Telah memperdaya banyak kelompok dan mempengaruhi mereka dengan berbagai adu domba dan menjebak mereka dalam ketidak berdayaan dan saling curiga.

Selain itu, Perang saudara karena perebutan wilayah kekuasaan telah membuat sekat yang kuat diantara kelompok-kelompok dalam umat Islam. Agama lebih digunakan sebagai alat politik, bukan lagi sebagai pengayom atau penyeimbang dalam kehidupan umat Islam pada waktu itu.

Dalam keadaan seperti itu, Islam kehilangan keseimbangan dan tidak mampu merangkak lebih jauh dalam perkembangannya. Umat Islam tidak akan mungkin bisa mengalami kemajuan apabila tidak ada persatuan dan kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah Islamiyah.

Karena itulah para cendikiawan yang mulai sadar dengan keadaan mulai menggerakan pikir dan mencari jawaban mengenai apa yang harus dilakukan guna mengubah keadaan yang semerawut ini? Pemikiran pembaharuan yang berupaya memberikan inspirasi kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan melawan imperialisme Barat.

3. Adanya kontak dengan dunia luar Islam

Kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa barat di wilayan-wilayah Islam, telah mengingatkan bahwa umat Islam ternayata sudah jauh tertinggal dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disisi lain, banyak pelajar dari kalangan muda Islam yang memiliki kesempatan belajar dinegri barat dan telah melihat fakta kemajuan itu sudah sangat jauh meninggalkan kemajuan umat Islam.

Dengan adanya kontak ini Umat Islam mulai sadar bahwa mereka tengah mengalami kemunduran dibandingkan Barat. Terutama pasca terjadinya peperangan antara kerajaan Utsmani dengan kerajaan Eropa, di mana pada masa-masa sebelumnya kerajaan Utsmani selalu menang dalam peperangan namun kemudian mengalami kekalahan demi kekalahan.

Setelah tokoh-tokoh kerajaan Utsmani menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa. Mereka menemukan rahasianya yakni “sistem militer modern” yang dimiliki Eropa sudah sangat maju, sehingga inilah yang menyebabakan kekalahan.

Oleh karena itu, salah satu pembaharuan yang kemudian dilakukan oleh mereka adalah di bidang militer.

4. Berkurangnya peran agama dalam mengelola kehidupan umat

Meski demikian, pembahuran dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia Barat. Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran agama dari kehidupan masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni untuk tujuan memperkuat prinsip dan ajaran Islam itu sendiri demi kemashlahatan dunia secara lebih luas.

Pada saat dunia Islam mengalami kemunduran, bangsa Barat justru mengalami kemajuan dan berhasil melakukan ekspansi wilayah perdagangan baru.

Meski jalur strategis perdagangan yang selama itu menjadi jalur internasional telah dikuasai oleh umat Islam sehingga bangsa Barat sulit melakukan transaksi-transaksi perdagangan melalui jalur tersebut, namun dengan didukung oleh kesuksesan Christoper Columbus (1492M) yang berhasil menemukan benua Amerika, juga Vasco da Gama yang berhasil menemukan jalur ke Timur melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498M, telah menjadikan Benua Amerika dan kepulauan Hindia jatuh ke tangan bangsa Eropa (Barat).

Akibat dibukanya dua jalur perdagangan baru tersebut, maka Barat tidak lagi tergantung pada jalur lama yang telah dikuasai umat Islam. Adanya jalur perdagangan yang semakin luas itu telah membuka akses perdagangan Barat semakin meluas serta semakin meningkatkan perekonomian bangsa Barat melampaui dunia Islam.

Itulah sekelumit dari masa suram yang dialami umat Islam. Kemudian dari hal itu pula kebangkitan dimulai hingga berhasil keluar dari keterpurukan hingga berkembang dan tetap eksis dalam peradaban kehidupan dunia hingga saat ini.

Semoga dengan memahami sejarah umat islam tidak lagi mengulang kesalahan masa lalu dalam memahami kontekstual agama, namun lebih kuat dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan ini secara nyata dan penuh semangat serta keyakinan bahwa Islam adalah wasilah dari rahmat seluruh alam. Wallahu a'lam.