-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Inilah Nasihat al-Hasan al-Bashri Kepada Umar bin Abdul Aziz

Posting Komentar

Hallo, berjumpa kembali dengan mimin dinisi, pada kali ini akan dibahas mengenai  Inilah Nasihat al-Hasan al-Bashri Kepada Umar bin Abdul Aziz silahkan simak selengkapnya ya...

Inilah Nasihat al-Hasan al-Bashri Kepada Umar bin Abdul Aziz

Berikut ini ialah nasihat al-Hasan al-Bashri kepada Umar bin Abdul Aziz, alpa seorang khalifah yang shaleh dari Bani Umayyah. Al-Hasan menasihati dia tentang hakikat dunia, karena bisa jadi seseorang yang shaleh pun tergelicir ketika memegang kekuasaan tertinggi dan dia membutuhkan nasihat yang mengingatkannya. Apalagi jabatan yang dipegang oleh Umar ialah jabatan yang sangat besar, karena ia ialah alpa satu raja yang memegang wilayah terbesar di dunia. Godaan, ambisi, fitnah dunia, dan keinginan untuk menikmatinya bisa saja muncul kala itu.

Al-Hasan al-Bashri menulis surat kepada Umar bin Abdul Aziz, isi surat tersebut agak-agih tentang hakikat dunia. Teks surat tersebut ialah sebagai berikut:

Amma ba’du.. Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dunia ialah rumah persinggahan dan perpindahan bukan rumah tinggal selamanya.

Adam diturunkan ke dunia dari surga sebagai hukuman atasnya, maka berhati-hatilah. Sesungguhnya anak Adam yang berhasrat kepada dunia akan meninggalkannya, anak Adam yang kaya di dunia ialah anak Adam yang miskin (dibanding akhirat), penduduk dunia yang berbahagia ialah anak Adam yang tidak berlebih-lebihan di dalamnya. Jika anak Adam yang berakal lagi cerdik mencermatinya, maka dia melihatnya menghinakan anak Adam yang memuliakannya, mencerai-beraikan anak Adam yang mengumpulkannya. Dunia layaknya racun, siapa yang tidak mengetahuinya akan memakannya, siapa yang tidak mengetahuinya akan berambisi kepadanya, padahal, demi Allah itulah letak kebinasaannya.

Wahai Amirul Mukminin, jadilah seperti anak Adam yang tengah mengobati lukanya, dia menahan pedih sesaat karena dia tidak ingin memikul penderitaan panjang. Bersabar di atas penderitaan dunia lebih ringan daripada memikul ujiannya. Orang yang cerdas ialah anak Adam yang berhati-hati terhadap alai-belai dunia. Dunia seperti pengantin, mata-mata melihat kepadanya, hati terjerat dengannya, pada dia, demi Dzat yang mengutus Muhammad dengan kebenaran, ialah pembunuh bagi siapa yang menikahinya.

Wahai Amirul Mukminin, berhati-hatilah terhadap perangkap kebinasaannya, waspadailah keburukannya. Kemakmurannya bersambung dengan kesengsaraan dan penderitaan, kelanggengan membawa kepada kebinasaan dan kefanaan. Ketahuilah aduhai Amirul Mukminin, bahwa angan-angannya palsu, harapannya batil, kejernihannya keruh, kehidupannya penderitaan, anak Adam yang meninggalkannya ialah anak Adam yang dibimbing taufik, dan anak Adam yang berpegang padanya adalaah celaka lago tenggelam. Orang yang cerdik lagi pandai ialah anak Adam yang takut kepada apa yang dijadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menimbulkan rasa takut, mewaspadai apa yang Allah telah peringatkan, berlari meninggalkan rumah fana kepada rumah yang abadi, keyakinan ini akan sangat terasa ketika kematian menjelang.

Dunia aduhai Amirul Mukminin, ialah rumah hukuman, siapa yag tidak berakal mengumpulkan untuknya, siapa yang tidak berilmu tentangnya akan terkecoh, sementara anak Adam yang tegas lagi berakal ialah anak Adam yang hidup di dunia seperti anak Adam yang mengobati sakitnya, dia menahan diri dari pahitnya obat karena dia berharap kesembuhan, dia takut kepada buruknya akibat di akhirat.

Dunia aduhai Amirul Mukminin, demi Allah hanya mimpi, sedangkan akhirat ialah nyata, di antara keduanya ialah kematian. Para hamba berada dalam mimpi yang melenakan, sesungguhnya aku berkata kepadamu aduhai Amirul Mukminin apa yang dikatakan oleh seorang laki-laki bijak,
‘Jika kamu selamat, maka kamu selamat dari huru-hara besar itu. Jika tidak, maka aku tidak mengira dirimu akan selamat’.

Ketika surat al-Hasan al-Bashri ini sampai ke tangan Umar bin Abdul Aziz, dia menangis sesenggukan sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya merasa kasihan kepadanya. Umar mengatakan, “Semoga Allah mencintai al-Hasan al-Bashri, dia terus membangunkan kami dari tidur dan mengingatkan kami dari kelalaian. Sungguh sangat mengagumkan, dia ialah laki-laki yang penuh kasih terhadap kami (pemimpin), dia begitu tulus kepada kami. Beliau ialah seorang pemberi nasihat yang sangat jujur dan sangat fasih bahasanya.”

Umar bin Abdul Aziz membalas surat al-Hasan dengan mengatakan:
“Nasihat-nasihat Anda yang berharga telah sampai kepadaku, aku pun mengobati diriku dengan nasihat tersebut. Anda agak-agih dunia dengan sifat-sifatnya yang hakiki, anak Adam yang pintar ialah anak Adam yang selalu berhati-hati terhadap dunia, seolah-olah penduduknya yang telah ditetapkan kematian sudah mati. Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.”

Ketika balasan Umar sampai di tangan al-Hasan, dia berkata, “Amirul Mukminin benar-benar mengagumkan, seorang laki-laki yang berkata benar dan menerima nasihat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengagungkan nikmat dengan kepemimpinannya, mencintai umat dengan kekuasaannya, menjadikannya belas kasihan dan berkah.”

Al-Hasan al-Bashri menulis sedikit lagi pesan kepada Umar bin Abdul Aziz dengan mengatakan:
“Amma ba’du, sesungguhnya ketakutan besar dan perkara yang dicari ada di depanmu, dan anda pasti akan menyaksikannya, selamat atau celak.” (Az-Zuhd, al-Hasan al-Bashri, Hal.169).

Sekian detil mengenai Inilah Nasihat al-Hasan al-Bashri Kepada Umar bin Abdul Aziz semoga tulisan ini menambah wawasan untuk kita semua. Bila ada kata yang keliru, mohon di koreksi lewat komentar dibawah ini. salam

Artikel ini telah tayang di kisahmuslim.com, alamat: https://kisahmuslim.com/3860-nasihat-al-hasan-al-bashri-kepada-umar-bin-abdul-aziz.html

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter