-->

Ad Unit (Iklan) BIG

Raih Berkah dengan Kesehatan, Inilah Sunnah Tidur Ala Rasulullah SAW

Posting Komentar

Hallo, Jumpa lagi dengan mimin dinisi, diartikel ini akan menjelaskan mengenai rasulullah rindu Raih Berkah dan Kesehatan, Inilah Sunnah Tidur Ala Rasulullah SAW. ok simak selengkapnya ya...


Dalam Islam, seantero kehidupan maupun cara berjiwa umatnya menebak diatur sedemikian rupa dalam al-Qur’an dengan sunnah. Bukan sonder sebab, namun segala macam aturan tersebut bertujuan agar kehidupan umat Islam kian baik dengan mendapatkan keberkahan. Sehingga aksi apapun yang dilakukan bagi umat Islam diharapkan dapat membawa kebaikan dengan keberkahan. Bahkan, buat keadaan sepele seperti beradu (hor) pula menebak diatur sedemikian rupa sebagaimana yang disunnahkan bagi Rasulullah SAW.

Menurut sunnah Rasulullah SAW, beradu (hor) yang baik merupakan pada awal-awal lilin lebah tepatnya adalah sekitar jam 8 malam. Pasalnya, nyali berperan bekerja antara jam 11 lilin lebah hingga jam 1 dini hari. Sementara itu organ hati bakal mulai berperan bekerja mulai jam 1 malam. Oleh sebab itulah menurut anjuran National Sleep Foundation, setiap orang dewasa sepatutnya menghabiskan tujuh hingga delapan jam buat beradu (hor) setiap hari.

Apabila kita masih belum beradu (hor) dengan begadang hingga baur lilin lebah maka sebenarnya kita menebak merusak komposisi kerja tubuh. Fakta ini berkorelasi dengan hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan buat segera beradu (hor) sehabis shalat Isya. “Bahwasanya Rasulullah SAW membenci beradu (hor) lilin lebah dini (sholat Isya) dengan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya (begadang).” (HR. Bukhari dengan Muslim)

Sebelum tidur, sepatutnya umat Islam pula mengambil wudhu terlebih dulu. Sebagaimana beliau SAW bersabda, “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu buat melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari) Lalu diawali dengan doa dengan dzikir seperti sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa beradu (hor) di suatu tempat sonder berdzikir kepada Allah, maka ia pula bakal mendapatkan keadaan yang dia sesali dari Allah.” (HR. Abu Dawud).

Setelah itu, sepatutnya beradu (hor) dengan posisi bengot ke kiri dengan posisi rusuk kiri sebagai tumpuan dengan berbantal dengan tangan kanan. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari). Bukan sonder alasan, riset ilmiah dunia medis juga menemukan alasan bahwa ternyata beradu (hor) bengot ke kiri sangat bermanfaat bagi kesehatan sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan bagi Professor Chris Idzikowski, Direktur Sleep Assessment and Advisory Service.

Pertama, ternyata beradu (hor) dengan posisi ke kiri dapat mengistirahatkan otak kiri, mencegah sedimentasi dengan pembekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, serta mencegah penyempitan pembuluh darah. Bahkan dapat mengurangi beban jantung. Dengan posisi tersebut, darah terdistribusi menurut merata dengan terkonsentrasi ke tubuh bagian kanan. Sehingga aliran darah yang masuk dengan keluar jantung kian melambat, denyut jantung kian lambat dengan tekanan darah menurun.

Kedua, posisi beradu (hor) ke arah kiri bakal mengistirahatkan lambung, meningkatkan cairan nyali dengan dapat mencegah batu dompet empedu. Ketiga, posisi beradu (hor) ke arah kiri bakal mengistirahatkan kaki kiri. Posisi tersebut bakal mendukung pengosongan vena kaki kidal sehingga rasa pegal kian cepat hilang.

Keempat, beradu (hor) dengan posisi ke arah kiri bakal menjaga saluran pernafasan. Sebab beradu (hor) bengot ke kiri bakal mencegah jatuhnya pangkal lidah yang dapat mengganggu saluran pernafasan.

Kelima, posisi beradu (hor) ke arah kiri juga bahkan mampu merangsang buang cairan besar. Sebab posisi tersebut bakal melaksanakan cara pengisian usus besar bakal kian cepat penuh dengan merangsang gerak usus besar dengan tensi dari otot anus. Sehingga pada pagi hari tubuh bakal mudah dengan lancar buat membuang cairan besar.

Oleh sebab itulah beradu (hor) menjadi cacat satu topik bahasan yang penting dalam literatur Islam. Agama Islam melalui Al-Quran dengan hadits juga bahkan membahas jenis tidur, pentingnya tidur, dengan praktek beradu (hor) yang baik. Sebab Islam sendiri menganggap beradu (hor) sebagai cacat satu tanda-tanda kebesaran Allah. Maka dari itu sepatutnya umat Islam meneladani cara beradu (hor) yang menebak disunnahkan bagi Rasulullah SAW. Wallahu a’lam.


Demikianlah pembahasan perihal Raih Berkah dan Kesehatan, Inilah Sunnah Tidur Ala Rasulullah SAW - Islami[dot]co semoga artikel ini berfaedah untuk kita semua. Bila ada kata yang keliru, mohon di koreksi lewat komentar dibawah ini. salam
Sumber Tulisan ini : https://islami.co/raih-berkah-dan-kesehatan-inilah-sunah-tidur-ala-rasulullah-saw/

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter